Minggu, 15 Februari 2009

Menhir Matur

Menhir Matur Dibersihkan, Dispar dan Purbakala Sumbar Tinjau Situs Bersejarah




Senin, 16 Februari 2009

Agam, Padek—Begitu mengetahi kondisi keberadaan sejumlah batu purbakala dan memiliki nilai sejarah di jorong Batu Baselo Matur Hilir Agam, Dinas Pariwisata bersama lembaga Purbakala Sumatera Barat turun ke lokasi melihat dari dekat kondisi situs tersebut.



Bahkan dalam waktu dekat kawasan tersebut akan didata dan diteliti, untuk melihat nilai sejarah yang ada di daerah tadi. Sebelumnya keberadaan situs batu purbakala yang diperkirakan sejenis menhir telah diketahui warga sejak puluhan tahun lalu, sehingga masyarakat jorong Batu Baselo kenagarian Matur Hilir melakukan gotong royong masal membersihkan cagar budaya tadi.



Menurut Wali Jorong Batu Baselo, Doni Eka Putera dan Wali Nagari Matur Hilir, keberadaan lusinan batu berbentuk menhir yang sangat mirip dengan batu undakan tempat duduk baselo (bersila), merupakan cikal bakal awal kenapa daerah tersebut bernama Batu Baselo. Di lokasi situs tersebut diperkirakan dahulunya nenek moyang warga Matur Hilir dan sekitarnya bertemu dan merembukkan kegiatan mereka.



Menurut Wali Nagari Matur Hilir, diperkirakan menhir tersebut tidak hanya terdapat pada satu kawasan saja, namun diperkirakan masih ada dan tersebar pada radius 500 meter hingga 1 kilometer dari jorong Batu Baselo. Karena banyak temuan batu lainnya disekitar pemukiman masyarakat, yang diperkirakan saling berhubungan dengan lainnya.



“Kita sangat yakin batu yang terdiri dari berbagai bentuk, seperti kursi, meja pipih, tempat hantaran (sesajian) atau berupa lasuang dan nisan panjang berkaitan dengan budaya. Apalagi karena jorong ini dinamakan Batu Baselo dan banyak ditemukan batu seperti tempat berkumpul orang duduk baselo, maka temuan ini harus dilestarikan,” ungkapnya.



Menhir merupakan tugu batu yang digunakan oleh masyarakat zaman batu pertengahan untuk melakukan sesembahan. Tugu batu tersebut ditemukan di jorong Batu Baselo Matur Hilir, berupa beberapa menhir yang terkumpul di salah saru kawasan. Tumpukan batu aneka bentuk ini dipercaya sebagai menhir oleh warga setempat.



Warga bergotong royong untuk membersihkan situs sejarah yang telah tertimbun tanah tersebut, Sabtu (7/2) lalu. Selain tugu batu di jorong Batu Baselo, juga terdapat batu yang bentuknya seperti orang bersila. Namun hingga saat ini warga belum menemukan batu bersila yang diduga adalah arca tersebut, tapi mereka masih meneruskan pencarian batu bersila yang menjadi asal usul nama jorong mereka.



Sekitar 500 meter dari tempat tersebut, tepatnya di Sungai Batang Matua jorong Aia Sumpu juga ditemukan batu dengan pahatan serupa, namun berbeda ukuran. Batu ini tidak lagi tertata rapi, karena sepintas tidak ada yang bisa menduga kalau batu ini memiliki pahatan yang hampir sama satu sama lain. Tapi jika diperhatikan lebih seksama, batu tersebut memiliki bentuk yang identik satu sama lain. (*)

http://www.padangekspres.co.id/content/view/30711/106/

Tidak ada komentar: